و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ الصَّلَاةِ فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلَاةَ
HR. Muslim: 954@ensiklopedi hadis
Ibrah :
Dalam hadis lain Rasulullah menyatakan : tidak (dianggap sah) sholat kecuali membaca surat Al fatihah.
Karenanya semua imam madzhab mendudukkan surat Al Fatihah sebagai rukun shalat.
Namun, dalam konteks shalat jamaah ada hukum khusus. Hadis ini merupakan salah satu dasar bahwa meskipun seorang makmum terlambat tidak dapat mengikuti dan tidak mendapati bacaan Al Fatihah imam, ia masih dihitung mendapatkan satu rakaat apabila masih mendapati ruku' secara sempurna bersama imam.
Yang mesti kita usahakan adalah bagaimana agar tidak selalu menjadi makmum yang terlambat.
Adalah keutamaan apabila bisa datang lebih awal, dapat melakukan sholat tahiyatul masjid dan atau shalat qabliyah sebagai ikhtiar menjalankan Sunnah.
Allahu a'lam
0 comments: