Friday, July 31, 2020

29 orang, qurban bersama Yayasan Darul Muttaqien

Sebanyak 29 orang Shohibul qurban mengamanahkan kurbannya melalui Yayasan Darul Muttaqien Medari. 

Selain sebagian hak Shohibul qurban, daging qurban tersebut akan ditasharufkan kepada masyarakat sekitar masjid Al Wakaf Sengkan Condongcatur Depok Sleman, juga jamaah binaan yayasan.

Berikut nama-nama Shohibul qurban tersebut ;
1.R. Dwinta Sudibya; Panggeran
2.R. Agung Nugraha; Pulowatu
3.Prof. Suji Munadji; Pugeran
4.Ratna Indah Tri Hidayati; Pangeran XII
5.KH. Bahaudin; Sawahan Mlangi
6.Zuchriyah; Sengkan
7.Rita Arnita; Beran lor
8.Adha Imam Cahyadi; Joho
9.Rubiyanta; Taman sari Persada
10.Ramdhan Berlian Syafaat; Taman sari Persada
11. Drs. H. mardjono; Pengok
12. Fariq; Perum Kirana Garden
13. Hj. Parjilah; Jl. Anggrek sidoarum
14. H. Harsana,
15.Surahman; Jl. wilis sidoarun
16.Bayu; Jl  anggrek sidoarum
17.Arif Hidayatullah
18.Hj. Mardjono; Pengok
19.H. Sutarno; Karangnangka
20.Aprianisa; Gejayan
21.Siti Nurjannah; Perum cendrawasih plemburan
22.H. Prasetyo Budi Hartanto; Jl. Getsmani 251 sengkan
23. Rizakartika; Jl Getsmani 251 sengkan
24. Priztarahma; Jl getsmani 251sengkan
25. Daffa Prasanda; Jl getsmani 251 sengkan
26.Aqsa Abhinaya; Jl getsmani 251 sengkan
27.Boentari Dirdjokoesoemo; Jl getsmani 251 sengkan
28.Tantowi Jauhari; Jl getsmani 251 sengkan
29. Ernawati; kuncen

Shohibul qurban juga diberikan 'kantilan' untuk ditasharufkan pada lingkungannya.
 
Qurban bersama Yayasan Darul Muttaqien Medari

Bertempat di Masjid Al Wakaf, Sengkan Condongcatur Depok Sleman, Jum'at  31 Juli 2020 bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1441 H dilaksanakan penyembelihan hewan qurban dalam rangka Qurban bersama Yayasan Darul Muttaqien Medari.

Tema yang diusung adalah "Qurban dimasa covid; berbagi dan menguatkan relasi keluarga". Tema ini diambil mengingat saran untuk tinggal dirumah dapat dimanfaatkan sebagai momentum membangun komunikasi orang tua dengan anak sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dalam 'mendiskusikan' mimpi (perintah) menyembelih yang diyakini sebagai perintah Allah. Dan hal itu dikomunikasikan dengan baik oleh nabi Ibrahim kepada putranya Ismail.

Daging qurban  ditasharufkan kepada Shohibul qurban dan 320 penerima manfaat baik disekitar masjid Al Wakaf, Tetangga Shohibul qurban dan jamaah binaan yayasan.

Selain dari 29 Shohibul qurban, yayasan juga menyalurkan 130 paket daging qurban dari jamaah musholla perumahan palem indah.

Wednesday, July 29, 2020

Khutbah Idul Adha 1441 H : Qurban dimasa pandemi; moment memperbaiki relasi didalam keluarga

 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْزَلَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْئٍ وَهُدًا وَنُوْرًا وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِيْنَ. أَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلَـــهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، اَلْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنَ. وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. أّللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

اّمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، اُوْصِيْكُمْ وَإِيَّاَيَ بَتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ….. مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَاۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلّــهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، أَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ. أَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَ اِلَـهَ اِلاَّ اللهُ أَكْبَرُ، أَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

 

الله أكبر الله أكبر و لله الحمد

Istri dan anak-anakku / Jama'ah rahimakumullah

Kita bersyukur kepada Allah, pagi ini kita masih diberikan Rahmat berupa kesehatan ditengah ancaman Pandemi covid-19 yang hingga saat ini masih cenderung meningkat. Sebagai umat beriman, kita yakin bahwa kemana wabah akan menyebar, kepada siapa akan terpapar, siapa yang akan tertular semuanya telah tertulis di lauhil Mahfudz.  Sebagaimana firman Allah Dalam QS. Al-Hadid[57] : 22

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَاۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ

Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.

Meski demikian kita tidak boleh  menantang takdir dengan tidak mematuhi anjuran pemerintah untuk selalu menggunakan masker, cuci tangan, menjaga jarak dan hal lainnya. Kita diperintahkan untuk berikhtiar untuk menghindar dari potensi mushibah. Karenanya itulah kita melaksanakan  rangkaian ibadah idul adha ini tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan.

الله أكبر الله أكبر و لله الحمد

Istri dan anak-anakku / Jama'ah rahimakumullah

Pada bulan Dzulhijjah, setidaknya ada 4 ibadah utama yang dituntunkan. Keempat ibadah tersebut adalah ibadah haji, puasa arofah, sholat idul adha dan menyembelih hewan kurban.

Keempatnya mempunyai benang merah dan keterkaitan namun tidak saling mempengaruhi. Artinya, meski tahun ini jamaah haji kita tidak berangkat karena Pandemi Corona, puasa arofah, Sholat id dan qurban tetap kita laksanakan.

Istri dan anak-anakku / Jama'ah rahimakumullah

Setelah pelaksanaan sholat Idul Adha ini, kita disyariatkan untuk berkurban dengan menyembelih binatang sembelihan berupa unta, sapi atau kambing/domba.

Syariat qurban yang kita laksanakan sekarang adalah pengabadian dari peristiwa ketika Nabi Ibrahim oleh Allah diuji ketaatannya dengan perintah menyembelih anaknya, Ismail. Peristiwa itu diabadikan dalam surat ash-shaffat ayat 99-111.

Dalam ayat-ayat tersebut tergambar betapa Nabi Ibrahim sangat merindukan kehadiran anak sehingga ia memohon petunjuk kepada Allah dan berdoa, Ya Allah anugerahkanlah kepadaku anak keturunan yang shalih. Mendengar doa tulus dari Nabi Ibrahim tersebut, akhirnya Allah memberikan kabar gembira dengan lahirnya anak yang  sangat sabar. Anak itu diberi nama Ismail.  Setelah Ismail tumbuh semakin besar dan mampu berusaha, Allah uji ketaatan  Nabi Ibrahim dengan perintah melalui mimpi untuk menyembelih Ismail. Perintah itu dibicarakan oleh nabi Ibrahim dan Ismail hingga mereka sepakat melaksanakan perintah tersebut. Akhir kisah, Allah mencukupkan ujian tersebut. Dengan ketaatan, keikhlasan dan kesabaran Nabi Ibrahim dan putranya Ismail,  Allah mengganti Ismail dengan binatang sembelihan yang besar. Sejak saat itu setiap tahun kaum muslimin melaksanakan syariat kurban dengan menyembelih unta, sapi atau kambing.

الله أكبر الله أكبر و لله الحمد

Istri dan anak-anakku / Jama'ah rahimakumullah

Dari ayat ini 99-111 surat ash-shoffat  ini ada pelajaran yang dapat kita petik, bahwa  kurban ditengah Pandemi covid-19 ini semestinya dapat kita ambil hikmah antara lain :

1.       Moment untuk menghilangkan sifat-sifat hewaniah

Menyembelih binatang merupakan symbol menyembelih atau menghilangkan sifat-sifat hewaniah. Karenanya kurban semestinya dimaknai sebagai moment untuk menghilangkan sifat egois, sombong, angkuh, takabur dan lainnya.

 

2.       Moment untuk mengokohkan kembali tauhid kita kepada Allah dan menghilangkan sifat ananiyah,

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah kita raih, seolah menjadikan manusia mampu melakukan segala sesuatu. Dengan pandemic covid ini kita disadarkan dan perlu kembali mengokohkan keyakinan bahwa segala sesuatu ada dalam genggaman dan kuasa Allah. Betapa tidak, berbagai sector yang kita banggakan ternyata porak poranda hanya dengan virus ciptaan Allah yang hingga sekarang belum dapat ditanggulangi.

Demikian juga dengan kehadiran anak yang sangat dirindukan oleh nabi Ibrahim adalah karunia dari Allah. Betapa upaya telah dilakukan, termasuk dengan teknologi bayi tabung sekalipun, apabila Allah belum berkehendak, tentu tidak akan terwujud. Dengan demikian kita perlu menghilangkan sifat ananiyah kita.

 

3.       Moment untuk mengakrabkan kembali hubungan didalam keluarga

Selama pandemic covid ini, kita banyak disarankan untuk tinggal dirumah. Bahkan sampai sekarang sekolah masih dilakukan dengan cara daring/online dari rumah. Kita perlu mengambil sisi positif dari peristiwa ini. Belajar dari peristiwa qurban, kita bisa memanfaatkan moment tinggak di rumah ini dengan membangun komunikasi efektif antar anggota keluarga, baik antara suami istri maupun antara orang tua dengan anak.

Dalam Firman Allah Ash-Shoffat ayat 102, tergambar betapa indah komunikasi antara Nabi Ibrahim dengan putranya Ismail.  Allah berfiman :

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab, "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

 

Ada kaidah yang menyatakan Mimpi nabi adalah wahyu. Dengan demikian, mimpi menyembelih Ismail oleh Nabi Ibrahim diyakini sebagai wahyu dan perintah Allah. Apalagi mimpi tersebut berulang pada beberapa kali tidur nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim telah yakin menyembelih adalah perintah Allah, namun demikian beliau tidak serta merta memanggil ismail dan langsung di sembelih.Nabi Ibrahim mengkomunikasikan minpi tersebut kepada putranya Ismail dengan bertanya “bagaimana pendapatmu (tentang mimpi itu)”. Lalu Ismail menjawab, “silahkan lakukan ayah, InsyaAllah engkau mendapatiku sebagai bagian orang yang sabar”.

 

4.       Mencontoh Keluarga nabi Ibrahim

Ada beberapa contoh keluarga dalam Al Qur’an. Fir’aun yang kejam beristri asiyah yang sholihah. Nabi Nuh, istrinya dan anaknya kan’an ‘membangkang’. Selain Rasulullah, Keluarga Nabi Ibrahim adalah contoh ideal untuk kita tiru. Keluarga yang dipimpin oleh ayah yang baik, ibu yang bertanggungjawab dan anaknya menjadi anak sholeh. Nabi Ibrahim tentu merupakan orang yang sangat paham dan mengerti Agama, Ibu hajar adalah ibu yang sangat bertanggungjawab. Hal ini tergambar dari betapa ia sampai berlari dari bukit shofa ke bukit marwa tujuh putaran demi mencari air untuk memberi minum Ismail saat Ibu Hajar ditinggal dakwah oleh Nabi Ibrahim. Dan Kesediaan Ismail disembelih adalah gambaran keshalihan dan kesabaran pribadi Ismail yang mengutamakan ketundukan atas perintah Allah.

 

الله أكبر الله أكبر و لله الحمد

Mengakhiri khutbah ini, marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar mushibah corona segera Allah angkat dari muka bumi dan Allah mampukan kita untuk menghilangkan sifat sifat hewaniah ananiyah dan Allah jadikan keluarga kita sebagaimana keluarga Nabi Ibrahim. Semoga Allah mengabulkan doa kita semua Aamiin

 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.

رَبَّنَا آتِنَا فيِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فيِ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَ تُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ، وَ الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِينَ.


Tuesday, July 21, 2020

Hukum puasa awal dzulhijjah

Tanya :
Om, mohon penjelasan tentang puasa awal Dzulhijjah.

Jawab :

Nabi puasa 9 hari awal Dzulhijjah

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْحُرِّ بْنِ الصَّبَّاحِ عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنْ امْرَأَتِهِ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنْ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Al Hurr bin Ash Shabbah, dari Hunaidah bin Khalid dari Seorang wanita dari sebagian isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ia berkata;  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada tanggal sembilan Bulan Dzul Hijjah, serta pada Hari 'Asyura` serta tiga hari dari setiap bulan, dan hari Senin serta Kamis pada setiap bulan. (HR. Abu Daud: 2.081) 

Sebagian ulama memahami teks hadis ini bahwa Nabi Muhammad berpuasa sembilan hari, bukan tanggal sembilan. Dengan pemahaman ini maka dapat dipahami bahwa nabi berpuasa sembilan hari di awal Dzulhijjah.

Nabi tidak puasa 10 hari awal Dzulhijjah

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ وَإِسْحَقُ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَائِمًا فِي الْعَشْرِ قَطُّ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan Ishaq -Ishaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad, dari 'Aisyah, ia berkata : "Aku sama sekali belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada sepuluh hari (di awal Dzulhijjah)." (HR. Muslim: 2.010)

Meski menyebut 10 hari awal Dzulhijjah, tetapi yang dimaksud adalah tanggal 1-9 Dzulhijjah. Karena tanggal 10 Dzulhijjah jelas merupakan hari idul adha yang merupakan larangan puasa.
Sebagian ulama menyebutkan bahwa hadis aisyah ini Rasulullah sengaja tidak puasa pada awal dzulhijjah untuk mengirim pesan agar tidak dianggap sebagai wajib.

Keutamaan puasa arofah

Yang tidak ada ikhtilaf adalah keutamaan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (puasa arofah) sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut.

و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِيُّ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ جَمِيعًا عَنْ حَمَّادٍ قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ غَيْلَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ الزِّمَّانِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ
رَجُلٌ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَيْفَ تَصُومُ فَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَأَى عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ غَضَبَهُ قَالَ رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ غَضَبِ اللَّهِ وَغَضَبِ رَسُولِهِ فَجَعَلَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُرَدِّدُ هَذَا الْكَلَامَ حَتَّى سَكَنَ غَضَبُهُ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ بِمَنْ يَصُومُ الدَّهْرَ كُلَّهُ قَالَ لَا صَامَ وَلَا أَفْطَرَ أَوْ قَالَ لَمْ يَصُمْ وَلَمْ يُفْطِرْ قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمَيْنِ وَيُفْطِرُ يَوْمًا قَالَ وَيُطِيقُ ذَلِكَ أَحَدٌ قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا قَالَ ذَاكَ صَوْمُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمَيْنِ قَالَ وَدِدْتُ أَنِّي طُوِّقْتُ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Hammad - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ghailan dari Abdullah bin Ma'bad Az Zimani dari Abu Qatadah bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Bagaimanakah Anda berpuasa?" Mendengar pertanyaan itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah. Dan ketika Umar menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah, ia berkata, "Kami rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul. Kami berlindung kepada Allah, dari murka Allah dan Rasul-Nya." Umar mengulang ucapan tersebut hingga kemarahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam reda. Kemudian ia bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang berpuasa sepanjang tahun?" Beliau menjawab: "Dia tidak berpuasa dan tidak juga berbuka." -atau beliau katakan dengan redaksi 'Selamanya ia tak dianggap berpuasa dan tidak pula dianggap berbuka-- Umar bertanya lagi, "Bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka sehari?" beliau menjawab: "Itu adalah puasa Dawud 'Alaihis Salam." Umar bertanya lagi, "Bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka dua hari?" beliau menjawab: "Aku senang, jika diberi kekuatan untuk itu." kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasa tiga hari setiap bulan, puasa dari Ramadhan ke Ramadhan sama dengan puasa setahun penuh. Sedangkan puasa pada hari Arafah, aku memohon pula kepada Allah, agar puasa itu bisa menghapus dosa setahun penuh sebelumnya dan setahun sesudahnya. Adapun puasa pada hari 'Asyura`, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya." (HR. Muslim: 1976)

Dalam hadis ini diterangkan bahwa Rasulullah berharap puasa arofah diharapkan dapat menghapus dosa setahun sebelum dan setahun sesudahnya. Ini menunjukkan betapa utamanya puasa arofah.

Amal Sholeh dihari awal Dzulhijjah

Terlepas dari ikhtilaf terkait puasa pada awal bulan Dzulhijjah ( tanggal 1-9 ).
Rasulullah menjelaskan bahwa pada awal Dzulhijjah memang merupakan hari-hari utama yang sebaiknya diisi dengan berbagai amal shalih. Bahkan senilai dengan jihad fi sabilillah dengan jiwa dan harta sebagaimana hadis berikut

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ وَمُجَاهِدٍ وَمُسْلِمٍ الْبَطِينِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih, dan Mujahid, serta Muslim Al Bathin dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada hari, amal shalih padanya yang lebih Allah cintai daripada sepuluh hari (Dzul Hijjah)." Mereka berkata; wahai Rasulullah, tidak pula berjihad di jalan Allah? Beliau berkata: "Tidak pula berjihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak kembali membawa sesuatupun." (HR. Abu Daud: 2.082)

Dari hadis berikut kiranya kita bisa mengambil benang merah bahwa utama melakukan kebaikan kebaikan di sepuluh hari pertama bukan dzulhijjah. Tidak terkecuali puasa. Hanya puasa ini bisa dilakukan terus menerus selama sembilan hari, tetapi dapat juga dilakukan pada hari hari tertentu semisal, puasa Dawud, Senin kamis ataupun puasa pada ayyamul bidh (tengan bulan). Namun penekanan dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Diselesaikan, Rabu 1 Dzulhijjah 1441 H
Agung Nugraha

Wednesday, July 15, 2020

Ciri dan hakekat takwa ada di hati nurani


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ حَدَّثَنَا دَاوُدُ يَعْنِي ابْنَ قَيْسٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ مَوْلَى عَامِرِ بْنِ كُرَيْزٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ

Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah menceritakan kepada kami Dawud yaitu Ibnu Qais dari Abu Sa'id budak 'Amir bin Kuraiz dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Janganlah kalian saling mendengki, saling memfitnah, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara tidak boleh menyakiti, merendahkan, ataupun menghina. Takwa itu ada di sini (Rasulullah menunjuk dadanya), Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Seseorang telah dianggap berbuat jahat apabila ia menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang Iainnya haram darahnya. hartanya, dan kehormatannya.

HR. Muslim: 4.650

 Ibrah :
Hadis ini menjelaskan diantara ciri ketakwaan seorang muslim. Dari kalimat larangan diatas, dapat dipahami bahwa seorang muslim ialah 1) orang yang tidak dengki, 2) tidak memfitnah, 3) tidak membenci saudaranya, 4) tidak memusuhi, 5) tidak menyakiti, 6) tidak merendahkan, 7) tidak menghina satu dengan lainnya.

Rasulullah menekankan bahwa hakekat takwa terletak pada hati. Orang takwa sebenarnya ialah orang yang mampu mengelola hati nuraninya sehingga tidak terbersit dalam hatinya sifat sifat diatas.

Rasulullah juga menegaskan bahwa darah, harta dan kehormatan seorang muslim merupakan sesuatu yang harus dijunjung tinggi hak-haknya. Tidak boleh menyebabkan tumpahnya darah sesama muslim, tidak boleh mengambil harta orang lain. Demikian juga dengan kehormatan saudara muslim. Sampai sampai dilarang berjual beli terhadap barang yang sedang dalam penawaran saudaranya.

Monday, July 6, 2020

Ciri muslim yang bertakwa


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ حَدَّثَنَا دَاوُدُ يَعْنِي ابْنَ قَيْسٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ مَوْلَى عَامِرِ بْنِ كُرَيْزٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ

Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah menceritakan kepada kami Dawud yaitu Ibnu Qais dari Abu Sa'id budak 'Amir bin Kuraiz dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Janganlah kalian saling mendengki, saling memfitnah, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara tidak boleh menyakiti, merendahkan, ataupun menghina. Takwa itu ada di sini (Rasulullah menunjuk dadanya), Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Seseorang telah dianggap berbuat jahat apabila ia menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang Iainnya haram darahnya. hartanya, dan kehormatannya.

HR. Muslim: 4.650

Baca juga  Ramadhan Berbagi  

Ibrah:
Hadis ini menjelaskan diantara ciri ketakwaan seorang muslim. Dari kalimat larangan diatas, dapat dipahami bahwa seorang muslim ialah 1) orang yang tidak dengki, 2) tidak memfitnah, 3) tidak membenci saudaranya, 4) tidak memusuhi, 5) tidak menyakiti, 6) tidak merendahkan, 7) tidak menghina satu dengan lainnya.

Rasulullah menekankan bahwa hakekat takwa terletak pada hati. Orang takwa sebenarnya ialah orang yang mampu mengelola hati nuraninya sehingga tidak terbersit dalam hatinya sifat sifat diatas.

Rasulullah juga menegaskan bahwa darah, harta dan kehormatan seorang muslim merupakan sesuatu yang harus dijunjung tinggi hak-haknya. Tidak boleh menyebabkan tumpahnya darah sesama muslim, tidak boleh mengambil harta orang lain. Demikian juga dengan kehormatan saudara muslim. Sampai sampai dilarang berjual beli terhadap barang yang sedang dalam penawaran saudaranya.

Klik Ust. Agung Nugraha untuk konsultasi Agama dan seputar wakaf

Thursday, July 2, 2020

Keutamaan jum'at


حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ حَدَّثَنِي أَبُو الْأَشْعَثِ حَدَّثَنِي أَوْسُ بْنُ أَوْسٍ الثَّقَفِيُّ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خَطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah Ibnul Mubarak dari Al Auza'i berkata, telah menceritakan kepada kami Hassan bin Athiah berkata, telah menceritakan kepada kami Abul Asy'ats berkata, telah menceritakan kepada kami Aus bin Ats Tsaqafi berkata : "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membasuh kepala dan seluruh badannya, berangkat di awal waktu dan mendapat awal khutbah, berjalan dan tidak berkendaraan, mendekati imam dan mendengarkan khutbah serta tidak berbuat sia-sia maka setiap langkah akan dihitung sebagai ibadah selama satu tahun dengan pahala puasa dan tahajud. "

HR. Ibnu Majah: 1077@enaiklopedi hadis

Ibrah :
Hadis ini mencakup beberapa keutamaan yang dilakukan pada hari jumat, antara lain :
1. Sunnahnya mandi janabah, membasuh kepala dan seluruh anggota tubuh.
2. Berangkat ke masjid lebih awal dengan berjalan, melangkahkan kaki ke masjid. Karena setiap langkah akan mendatangkan kebaikan. Meski demikian tidak berarti orang yang berkendara kemudian tidak mendapat pahala.
3. Keutamaan Mendapatkan shaf awal dekat dengan imam/khatib dan memperhatikan khutbahnya, tidak diselingi dengan perbuatan yang dia sia.

Orang yang bisa melakukan hal demikian akan mendapat pahala puasa dan pahala tahajut.

Hal ini sejalan dengan keterangan hadis lain bahwa shaf awal berpahala besar (unta) dan shaf berikutnya lebih kecil.