PEDOMAN
PENYELENGGARAAN
DAN PENGELOLAAN MASJID
YAYASAN DARUL MUTTAQIEN MEDARI | SLEMAN YOGYAKARTA
pengertian
yayasan
Adalah Yayasan Darul Muttaqien
Medari Akta Notaris No. 19/2013 Tanggal 6 Juni 2013 SK Menkumham No. AHU-6981.AH.01.04 Tanggal 29
Oktober 2013, berkedudukan pertama kali di Tundan Medari Cilik, Caturharjo,
Sleman, Sleman, Yogyakarta.
nadzir
Adalah Yayasan Darul Muttaqien
Medari dalam kapasitasnya sebagai Nadzir Badan Hukum sebagaimana diatur didalam
Undang-Undang Nomer 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.
LEMBAGA AMIL ZAKAT
Adalah Yayasan Darul Muttaqien
Medari dalam kapasitasnya sebagai Badan Hukum yang mempunyau kewenangan pengelolaan
Zakat, infa/Shodaqoh sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomer 23 Tahun 2011
Tentang Pengelolaan Zakat.
Unit Pengumpul Zakat adalah organ
Lembaga Amil Zakat Darul Muttaqien Medari yang melaksanakan penghimpunan dan
pengelolaan Zakat, Infaq/ Shodaqoh, hibah dan pendapatan lainnya.
masjid
Adalah bangunan tempat ibadah
yang dibangun/didirikan diatas tanah wakaf Nadzir Yayasan Darul Muttaqien
dan/atau Masjid yang menjadi binaan Yayasan Darul Muttaqien Medari.
takmir masjid
Adalah kesatuan kelembagaan
masjid yang terdiri dari orang-orang jama’ah masjid yang mempunyai komitmen
tinggi untuk mengelola dan memakmurkan masjid sesuai dengan visi dan misi
yayasan.
imam masjid
Imam masjid adalah orang yang
memenuhi kualifikasi tertentu dengan tugas pokok memimpin pelaksanaan sholat
lima waktu.
Dalam hal masjid dan/atau Yayasan
menyelenggarakan program tahfidz, Imam masjid diutamakan seorang hafidz dan
bertanggungjawab melaksanakan program tahfidz.
Imam Masjid ditetapkan dengan Surat Keputusan Yayasan.
jama’ah masjid
Jama’ah masjid adalah umat Islam
yang menjadi jama’ah sholat lima waktu dan/atau jama’ah pengajian yang
diselenggarakan oleh Takmir Masjid.
Jama’ah Masjid terdiri dari
jama’ah Inti, jama’ah tetap dan jama’ah tidak tetap.
Jama’ah Inti adalah orang yang
setiap hari minimal satu kali melaksanakan sholat di masjid.
Jama’ah tetap adalah orang yang
berada dalam lingkup radius masjid dan telah didata oleh Takmir Masjid.
Jama’ah tidak tetap adalah setiap
muslim yang melaksanakan sholat di masjid.
ketakmiran
TAKMIR MASJID
Takmir Masjid merupakan kesatuan
orang yang bertugas memakmurkan masjid.
Takmir masjid dipilih dari
jama’ah inti dan/atau jama’ah tetap masjid.
Takmir Masjid ditetapkan dengan Surat Keputusan Yayasan.
keuangan
KEUANGAN MASJID
Keuangan Masjid adalah semua
penerimaan yang diterima/dikelola oleh bendahara masjid.
Keuangan Masjid bersumber dari :
1. Zakat
2. Infaq/shodaqoh
3. Infaq Jum’at
4. Infaq Kajian dan/atau pengajian.
5. Pendapatan lainnya.
Keuangan Masjid dioptimalkan
untuk sebesar-besar kemakmuran masjid dan pemberdayaan jama’ah serta masyarakat
sekitar masjid.
Dalam Kedudukan Yayasan sebagai
Lembaga Amil Zakat, Keuangan Masjid adalah Kas Lembaga Amil Zakat Darul
Muttaqien Medari yang dibukukan terpisah, dan merupakan satu kesatuan dari
keuangan LAZIS.
Takmir Masjid secara otomatis
adalah Pengurus Unit Pengumpul Zakat
LAZIS Darul Muttaqien.
Keuangan masjid dibubukan
tersendiri dan dilaporkan kepada Yayasan.
Untuk mewujudkan kebersamaan dan
prinsip saling tolong menolong antar sesama masjid dan atau unit dakwah,
dianggarkan dana Ta’awun dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Satu
kali infaq jum’at dalam hitungan lapan (35 hari) atau sebesar 20 % (duapuluh
persen) dari perolehan dana infaq jum’at, dan/atau;
2. 12,5 %
(duabelas koma lima persen) dari total perolehan dana ZIS setiap bulan.
Pentasharufan dana Zakat, infaq
dan shadaqah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip pengelolaan yang
baik, transparan dan akuntabel.
MASA bakti
Masa Bakti Takmir Masjid adalah 3
(tiga) tahun.
Ketua Takmir Masjid dapat dipilih
kembali dengan mengembangkan prinsip pembinaan dan perkaderan.
pengurus harian dan bidang
Takmir Masjid terdiri dari
Pengurus Harian dan Bidang-bidang.
Pengurus Harian
sekurang-kurangnya berjumlah 3 (tiga) orang; terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Bendahara.
Bila dipandang perlu, Pengurus
Harian dapat ditambah maksimal 9 (Sembilan) orang;
Bidang-bidang terdiri dari Bidang
Idaroh (Kesekretariatan), Bidang Imaroh (Kemakmuran) dan Bidang Ri’ayah
(pengadaan dan pemeliharaan)
Bidang Idaroh bertugas
melaksanakan kegiatan kesretariatan umum dan pendataan jama’ah.
Bidang Riayah bertugas
memakmurkan masjid melalui kegiatan sholat Jama’ah, Majelis Taklim, Ekonomi,
Kesehatan dan atau kegiatan lainnya.
Bidang Ri’ayah bertugas melaksanakan
pengadaan gedung/sarana/prasarana/perlengkapan masjid dan atau pemeliharaan
keamanan dan kebersihan masjid.
PENUTUP
Pedoman Penyelenggaraan dan
Pengelolaan Masjid ini disusun sebagai acuan dalam mengelola masjid yang
menjadi binaan Yayasan Darul Muttaqien Medari.
Sleman, 24 Oktober 2016
Ketua Sekretaris
Dwinta Sudibya R. Agung Nugraha, MA