Thursday, August 29, 2019

Bahayanya sifat munafik


Al-Baqarah [2] : 204

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّعْجِبُكَ قَوْلُهٗ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللّٰهَ عَلٰى مَا فِيْ قَلْبِهٖۙ وَهُوَ اَلَدُّ الْخِصَامِ

Artinya :
_Dan di antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan engkau (Muhammad), dan dia bersaksi kepada Allah mengenai isi hatinya, padahal dia adalah penentang yang paling keras._

Al-Baqarah [2] : 205

وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ 

Artinya :
_Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan._

Al-Baqarah [2] : 206

وَاِذَا قِيْلَ لَهُ اتَّقِ اللّٰهَ اَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْاِثْمِ فَحَسْبُهٗ جَهَنَّمُۗ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ

Artinya :
_Dan apabila dikatakan kepadanya, "Bertakwalah kepada Allah," bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka pantaslah baginya Neraka Jahanam, dan sungguh (Jahanam itu) tempat tinggal yang terburuk._

Mutiara hikmah :
Sebab turunnya ayat ini terkait sifat munafiq seorang bernama Akhnas bin Syuraiq.

Kata-kata Akhnas terkait urusan dunia sangat mengagumkan.
Dengan mulut manisnya, dihadapan nabi ia bersumpah bahwa ia seorang mukmin dan cinta kepada nabi, sampai nabi 'hampir terpedaya'. Kemudian, kepalsuan sikap Akhnas ini dibuka oleh Allah SWT.

Suatu ketika, Akhnas melewati lahan pertanian dan peternakan milik seorang sahabat (nabi), kemudian Akhnas membakar kebun tersebut dan menyembelih hewan-hewan tersebut pada waktu malam hari.
Sikap ini tentu bertentangan dengan tabiat seorang mukmin yang sebenarnya.

Orang munafik juga cenderung bersikap sombong.

Meski ayat ini turun terkait sifat Akhnas, namun ini berlaku juga bagi kita semua agar kita tidak bersikap munafik dan sombong. Semoga Allah hindarkan kita dari sifat demikian. Aamiin
Sebelumnya
Berikutnya

0 comments: